Akhir-akhir ini, seperti yang kita semua rasakan sendiri, cuaca sungguh tiada menentu. Ketika bulan April datang yang oleh orang-orang terdahulu sudah disimpulkan sebagai musim kemarau untuk belahan dunia yang hanya mempunyai dua musim dan atau musim semi untuk belahan lainnya yang mempunyai 4 musim, hujan masih saja datang dengan begitu deras dan sempat menggenangi beberapa daerah.

Bahkan ketika memasuki pertengahan musim kemarau, hujan masih saja datang dan cuaca menjadi sangat-sangat tidak bersahabat. Pada bulan Juli ini, siang hari menjadi sangat panas dengan matahari bersinar begitu terik sementara kelembaban udara rendah yang menyebabkan udara menjadi kering dan panasnya semakin menjadi.

Sedangkan pada malam hari suhu udara turun drastis dan menjadikan malam menjadi sangat dingin dan ditambah lagi nyamuk yang menjadi sangat banyak.

Pada kondisi cuaca seperti ini, daya tahan tubuh mendapatkan tantangan nyata untuk membuat tubuh tetap terjaga kesehatannya. Tapi pada kenyataannya banyak orang-orang yang mengeluh tidak enak badan, sariawan, hidung mèlèr, masuk angin, dan kemudian ambruk.

Beberapa mensiasati dinginnya malam dengan kopi atau teh, namun ada minuman yang biasanya kemudian menjadi langganan yaitu serbat. Beberapa orang mungkin sudah tahu dan terbiasa dengan minuman ini, namun ada juga yang dari lahir sampai detik ini belum pernah tahu dan mencicipi lezatnya serbat

Serbat adalah minuman yang rasanya pedas dan hangat yang terbuat dari campuran rempah-repmah seperti jahe, kencur, merica, serai, kemiri dan adas pulowaras. Campuran yang benar-benar menghangatkan badan dan dipercaya mengurangi masuk angin serta perut kembung.

Dalam pengemasannya serbat dibuat menjadi tablet sebesar uang logam dengan ketebalan sekitar 1 cm. Untuk penyajiannya dapat langsung diseduh dengan air panas atau dapat dimakan secara langsung seperti permen.