Hanya cangkir… 2 buah cangkir…
tadi pagi, seorang teman dengan tiba-tiba datang dengan keadaan strata emosi yang tinggi seraya bercerita tentang bagaimana dia telah menumpahkan kata-kata bernada keras kepada customer service sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di negara endonesya yang merupakan sebuah persero milik pemerintah dengan logo lingkaran biru bergaris-garis yang sampai sekarang saya belum juga mudheng dan tahu arti serta filosofi yang terkandung di dalam logo tersebut.
intinya, teman saya ini protes keras kepada customer service perusahaan yang saya maksud di atas karena tagihan koneksi internet instan yang diterima dan dibayarkannya kepada perusahaan tersebut selama ini tidak sesuai dengan apa yang telah diiklankan di berbagai media baik cetak maupun elektronik (iklannya sampai di friendster segala lho – red) oleh perusahaan yang bersangkutan.
objeknya adalah program weekend net yang ditawarkan yang menurut informasi yang diiklankan hanya akan memakan biaya sebesar 100 rupiah per menit yang berarti 6000 rupiah per jam. nah permasalahan muncul ketika teman saya dengan penuh percaya diri melakukan kalkulasi atas pemakaian program weekend net miliknya dan ternyata oh ternyata… tagihannya sama dengan hari biasa alias tidak ada diskon dari tarif normal menjadi 100 rupiah per menit.
lho kok bisa? lha tentu saja bisa (wong teman saya cerita sendiri kepada saya je – red). terang saja dia mencak-mencak di depan customer service perusahaan yang bersangkutan dan meminta penjelasan secara terbuka, resmi dan official. sang customer service yang cantik (karena wanita tentu cantik – red) menjelaskan kalau kelebihan pembayarannya akan dikembalikan dalam bentuk tunai… cash… duit glodak. namun yang membuat teman saya merasa tidak terima adalah statement sang customer service yang menjelaskan kalau selama ini sudah banyak yang komplain dan uangnya juga sudah dikembalikan.
berarti oh berarti… dari pernyataan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang tidak melakukan komplain maka kelebihan pembayarannya tidak dikembalikan. kasihan deh saya… secara saya tidak pernah meneliti, menghitung dan melakukan kompalin untuk masalah tagihan yang tidak semestinya ini. sebuah bentuk strategi usaha yang sangat buagus menurut sudut pandang mata saya yang sudah silinder dan plus (bukan minus – red) serta sedikit kéro.
jadi, bagi sodara-sodara, sedèrèk-sedèrèk, réncang-réncang, bapak-bapak, oom-oom, ibu-ibu, tanté-tanté, teman-teman, laré-laré, konco-konco, putu-putu, adik-adik, kakak-kakak, silahkan dicek lagi tagihan yang pernah diterima untuk penggunaan weekend net, siapa tahu tiba-tiba mendapatkan uang tambahan untuk jajan dari hasil komplain.
lalu, kenapa saat ini saya disini sambil menulis postingan bodoh ini? karena ada orang yang dengan santainya datang dan ngomong kalau komputernya tiba-tiba berbuat bodoh dengan tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sebagaimana mestinya dan ditengarai ada virus yang menggerayanginya dan minta saya untuk memeriksa kalau-kalau aids yang diharikan pada tanggal satu desember kemarin sudah mulai berevolusi dan mampu menginfeksi komputer.
diambil dari sini
komentar aktip