
Wooo Hooo…
Setelah sekian lama mencari solusi dan tweak kesana dan kesini, hari ini secara mengezutkan saya mendapatkan solusi atas masalah yang banyak ditanyakan dan dihadapi oleh pemakai Windows yang beralih menggunakan Mac (yang asli) atau Hac (yang plasu) yaitu delete forever alias permanent delete alias hapus tanpa harus masuk ke Recycle Bin
(kalo pake Windows) atau Trash
(kalo pake Mac/Hac).
Delete forever ada di Windows secara default dan menjadi solusi praktis untuk menghapus file secara langsung tanpa membuangnya di Recycle Bin
dengan hanya menekan tombol keyboard Shift
+ Delete
. Hal ini tidak bisa dilakukan secara default di Mac/Hac yang secara default mensyaratkan bahwa semua file yang dihapus harus masuk dulu ke Trash
. File yang ada di dalam Trash
juga tidak bisa dihapus satu demi satu, tapi harus langsung Empty Trash
yang artinya semua file di dalam Trash
dihapus secara bersamaan.
Memakai Hackintosh pada musim hujan seperti ini membuat saya lebih menambah intensitas untuk sekedar mengintip widget cuaca yang terpasang secara default pada Leopard.
Widget dapat diakses dengan menekan tombol F12 pada keyboard yang akan menampilkan widget-widget yang kita pasang, dan widget Weather yang mendapatkan update data dari Accuweather menjadi tujuan utama saya untuk mengetahui prakiraan-prakiraan cuaca dalam satu minggu beserta dengan suhu udara.
Widget ini ditampilkan sangat menarik dengan ilustrasi gambar hujan, petir maupun matahari yang bersinar terik.
Setelah beberapa saat angkrem karena mendapati bahwa iAtkos v4i yang saya instal menggantikan kalyway 10.5.2 sudah berjalan dengan baik dan benar. Tiada hal-hal berarti yang membuat saya harus pontang-panting mencari solusi di berbagai milis Hackintosh.
Di iAtkos v4i, semua peripheral yang saya pasang umumnya terdeteksi dan berjalan dengan baik. Hanya masalah-masalah kecil saja yang timbul misalnya dengan keyboard PS/2 yang kadang-kadang suka “ngambek” sehabis restart dan sistem tidak bisa bangun setelah sleep. Selain itu, suara, kartu jaringan, mouse PS/2, sata drive dan usb berjalan dengan lancar jaya.
Namun tiada masalah bukan berarti tanpa masalah. Dengan tiadanya masalah membuat masalah dengan rasa dan karsa dimana rasa yang diwakili oleh otak menjadi ingin dan karsa yang diwakili oleh tangan menjadi gatal. Kepingin ngoprek dan gatal untuk utak-utik
Maka, mulailah dilakukan pencarian pencerahan atas hasrat yang berkecamuk di dalam pikiran dan tangan yang sudah semakin gatal. Hasilnya adalah MacOSXUpd10.5.5.dmg yang berukuran 316.9 MB yang sudah ngawe-awe untuk segera “digarap”. Dan segara ilmu saya cari dan tutorial update saya simpan supaya mudah dalam prosesnya dan sukses hasilnya.
Tapi apa mau dikata, ternyata semuanya tidak berjalan dengan baik
Tutorialnya sudah benar, hanya saja saya kurang cepat melakukan eksekusi perintah yang diajarkan sehingga terjadi kernel panic dan sistem tidak bisa booting. Sudah kepalang basah, maka ilmu nyilem segera saya aplikasikan dan iDeneb v1.1 10.5.4 yang hadir dengan ukuran 4.38 GB yang diwakili oleh satu keping DVD installer menjadi salah satu pilihan.
iAtkos v4i menurut saya adalah release yang stabil terbukti sistem saya tidak bermasalah, namun kata orang iDeneb v1.1 lebih baik karena release-nya lebih baru dengan “boot loader” yang lebih baru pula. Dan dengan pertimbangan ilmu nyilem tadi saya menginstal iDeneb v1.1.
Instal pertama tidak sukses dan terpaksa bongkar-bongkar komputer, instal kedua juga tidak sukses dan harus bongkar-bongkar dan re-konfigurasi berbagai kemungkinan, instal ketiga juga tidak sukses
dan baru pada instal kelima dengan berbagai variasi kombinasi hardware akhirnya sukses
Setelah iDeneb v1.1 10.5.4 terinstal dengan baik, lalu mulai lagi gatal untuk update ke 10.5.5 karena percobaan pertama yang gagal. Dan kali ini dengan konsentrasi tinggi supaya lebih cepat dan sigap dalam menjalankan instruksi tutorial update ke 10.5.5 dan angin surgapun kemudian berhembus dengan liris kepada saya
Dari semua uraian di atas, pokok inti yang saya dapatkan adalah bagaimana aktivitas backup adalah aktivitas yang sangat berguna melebihi apapun di dunia ini. Maka backuplah data anda dengan tertib sebelum utak-utik komputer dan pastikan data tersebut tersimpan dengan aman. Backuplah data anda sekarang atau anda akan menyesal apabila dengan tiba-tiba komputer anda hang setelah membaca postingan ini
Ketika beberapa waktu yang lalu mencoba menginstal kembali Hackintosh di komputer, saya masih gagu dan perlu mencoba memahami runut kerja dari sistem operasi yang baru bagi saya. Efek pendidikan Windows dari ketika pertama kali kenal komputer ternyata telah merasuk ke dalam sunsum dan mendarah daging dalam tubuh saya yang dengan berbekal keseharian menggunakan Windows membuat saya hapal dan dapat mengatasi beberapa masalah kecil yang sering timbul.
Di Hackintosh semuanya menjadi berbeda dan saya mencoba belajar lagi mulai dari penggunaan antar muka sampai pada sistem, cara kerja serta program-program yang dapat diinstal. Namun karena keterbatasan waktu untuk mempelajari lebih jauh dan dalam, maka sampai saat ini saya hanya masih mencoba untuk belajar penggunaan antar muka dan instalasi perangkat lunak.
Sebagaimana ritual instalasi Windows yang sering sekali saya lakukan untuk meremajakan sistem agar segar dan dapat bekerja lebih gegas, ritual tambahan yang tidak pernah ketinggalan adalah menginstal program audio dan dalam hal ini yang selalu menjadi pilihan adalah WinAmp.
Begitu juga di Hackintosh, karena saya belum tahu banyak mengenai program-program di Mac, maka saya secara default menggunakan iTunes yang disediakan oleh instaler Leopard. dan kemudian ritual rutin untuk mencoba mesin baru dengan lagu-lagu baru
Pilihan kemudian jatuh pada penyanyi yang selalu jadi idola saya dengan lirik-liriknya yang asik dan mengena yaitu Alanis Morissette dengan album barunya Flavors of Entanglement. Menurut Wikipedia, Flavors of Entanglement ini merupakan album studio ketujuh dan rilis internasional yang kelima dari Alanis.

Berikut daftar lagu dari album Flavors of Entanglement ini :
1. “Citizen of the Planet” — 4:22
2. “Underneath” — 4:07
3. “Straitjacket” — 3:08
4. “Versions of Violence” — 3:36
5. “Not as We” – 4:45
6. “In Praise of the Vulnerable Man” — 4:07
7. “Moratorium” — 5:35
8. “Torch” — 4:50
9. “Giggling Again for No Reason” — 3:48
10. “Tapes” — 4:26
11. “Incomplete” — 3:30
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena saya juga bukan kritikus lagu yang baik dengan informasi yang sahih dan pengetahuan yang luas, namun dari telinga saya, semua lagu dalam album terbaru tersebut sangat nyaman didengarkan alias cocok untuk telinga saya.
Beberapa lagu menampilkan hentakan beat dan bas yang dalam disertai dengan sentuhan synthesizer dan beberapa menampilkan lirik yang relatif lebih pelan dengan intro permainan piano akustik.
Dan karena internet adalah perpustakaan global dengan cakupan ke seluruh teritorial di dunia ini, maka dengan kejelian dan usaha maka album tersebut dapat kita dapatkan gratis dengan cara mengunduhnya

Beberapa pekan ini saya sibuk dengan mainan baru, sebuah sistem operasi yang bernama Hackintosh. Sistem operasi ini sejatinya merupakan karya hacker yang mencoba untuk memodifikasi sistem operasi Macintosh yang menjadi tulang punggung jajaran komputer buatan Apple, Inc. dapat berjalan di komputer PC IBM kompatibel atau PC yang tidak diproduksi oleh Apple.
Sebenarnya beberapa waktu yang lalu saya juga pernah mencoba mainan ini dan menuliskan hasilnya di blog ini, namun karena berbagai keterbatasan akhirnya hanya saya hapus dan saya ganti lagi dengan Windows XP. Pada waktu itu, Hackintosh yang saya pakai adalah Hackintosh Leopard yang dimasak oleh ToH dengan versi 10.5.
Pada waktu itu komputer masih menggunakan Pentium 4 dan menggunakan VGA on board sehingga tidak bisa menampilkan sensasi Macintosh Leopard yang seharusnya. Itu mungkin yang melatarbelakangi kemalasan saya untuk menggunakannya.
Sekarang ini, saya mencoba menggunakan release yang lebih baru yaitu versi 10.5.2 yang dimasak oleh Kalyway. Untuk mengakomodir kebutuhan perangkat keras dari Kalyway 10.5.2 saya terpaksa mengupgrade beberapa komponen PC seperti processor dan kartu VGA.
Proses instalasi berjalan mudah dan hanya memerlukan waktu kurang dari setengah jam untuk proses menyalin file dari DVD dan mengkonfigurasi sehingga Leopard dapat digunakan. Waktu booting yang diperlukan juga sangat cepat jika dibandingkan dengan Windows XP yang saya pakai. Hal ini mungkin berkaitan dengan file start up dan anti virus yang ada pada Windows XP saya.
Salah satu alasan saya mencoba Hackintosh dibandingkan dengan Linux adalah Microsoft Office. Sebagai pemakai MS Office, Hackintosh kompatible dengan MS Office karena selain dibuat untuk platform Windows, MS Office juga dibuat dalam platform Mac.
Alasan lain mungkin adalah tampilan sistem operasi Mac yang konon kabarnya sangat bagus yang menurut komentar-komentar yang saya baca di beberapa berita di internet, fitur-fitur antar muka dari Mac OS X banyak ditiru oleh Windows.
Saya belum begitu mengerti mengenai susunan sistem dan tentang bagaimana saya harus begini dan begitu apabila ada masalah karena mainan ini masih begitu baru untuk saya. Tidak seperti Windows yang apabila ada masalah saya dapat dengan segera memahami dan mencoba mencari solusi.
Perangkat lunak pihak ketiga juga tidak sebanyak yang dibuat oleh pengembang pada sistem operasi Windows, tapi yang pasti Opera 9.5 versi Mac sudah terunduh dan kemudian digunakan untuk menuliskan postingan ini
Sebagaimana Mac terkenal oleh antar muka yang indah dan animatif, hal ini tentu saja memerlukan dukungan VGA yang mumpuni. Maka sangat disarankan untuk memakai VGA yang sudah mendukung untuk menjalankan Mac OS X dengan baik.