❊ Hackintosh di Sandy Bridge
  •   ☼  June 2nd, 2011

Setelah sekian lama absen dari kegiatan utak-utik komputer karena semua berjalan dengan lancar di hackintosh pertama yang saya rangkai, pemakaian yang terus menerus dan hampir tiada pernah mati serta timbunan debu yang sudah beberapa kali dibersihkan, membuat komponen komputer menjadi semakin kurang bertenaga. Lagipula kalau ditilik dari teknologi, hackintosh pertama sudah termasuk dalam jajaran generasi terdahulu.

Maka mulailah saya mencari sumber informasi kompabilitas hardware paling kompatibel untuk merangkai hackintosh. Pertama-tama dimulai dengan melihat-lihat jajaran produk asli iMac dan Mac Pro Apple Store untuk mencari komponen yang saat ini sedang dipakai oleh Apple untuk produk iMac dan Mac Pro-nya. Kemudian mencari informasi di Tonymac dan Insanelymac untuk mendapatkan informasi kesuksesan pembuatan hackintosh dan komponen-komponen yang digunakan.

Setelah mendapatkan cukup informasi dan mulai mengkalkulasi kebutuhan dana untuk membuat hackintosh, datang informasi yang baru, bahwa teknologi Intel terbaru, Sandy Bridge, sukses diinstall hackintosh dengan kernel Vanilla.

Semua kalkulasi seketika berubah dan mulai menghitung untuk komponen yang paling kompatibel untuk digunakan membuat hackintosh. Dan karena tidak dalam posisi berkecukupan untuk melakukan ujicoba, maka saya putuskan untuk mencari komponen yang sama dengan hackintosh yang telah sebelumnya sukses dibuat di Sandy Bridge.

Kesulitan hackintosh, dari yang selama ini saya ikuti dan baca, umumnya terletak pada pemilihan motherboard. Karena motherboard adalah perangkat yang harus diemulsi sehingga Macintosh merasa sedang dibenamkan ke dalam iMac atau Mac Pro yang asli sehingga tidak komplain dengan memunculkan Kernel Panic. Motherboard Gigabyte kemudian dipilih karena dari informasi dan tutorial yang banyak beredar, menjadi pilihan paling menjanjikan kesuksesan dan kemudahan untuk diinstal hackintosh.

Hal lain yang umumnya menjadi perhatian dalam membuat hackintosh adalah kartu grafis. Perlu dipertimbangkan untuk memilih kartu grafis yang umum digunakan oleh komunitas hackintosh atau yang sudah dipakai oleh Macintosh. Dari yang saya lihat di jajaran Mac Pro, kartu grafis yang digunakan adalah ATI Radeon HD 5770, sedangkan merk kartu grafis umumnya tidak bermasalah ketika GPU sudah didukung oleh Mac, tapi tetap perlu dipertimbangkan untuk mencari informasi kompabilitasnya.

Prosessor Intel, memori serta harddisk bukan hal yang terlalu bermasalah di hackintosh karena umumnya dapat langsung berjalan dan terdeteksi dengan baik. Hanya prosessor AMD yang memerlukan kernel yang sudah dimodifikasi untuk dapat membuatnya menjalankan Macintosh.

Setelah semuanya informasi lengkap terkumpul, saatnya mencicil membeli komponen. Dimulai dengan motherboard Gigabyte GA-P67A-UD3-B3, kemudian prosessor Intel i5 2500K dan memori Corsair 4 GB. Terakhir adalah membeli kartu grafis yang akhirnya diputuskan menggunakan XFX HD 5770 karena kartu grafis Gigabyte HD 5770 tidak tersedia dimana-mana. Komponen lain seperti harddisk dan power supply menggunakan dari hackintosh pertama, hanya casing yang saya beli bekas dari Kaskuser yang kebetulan posisinya di Semarang.

Dengan mengikuti tutorial dan hanya sekali mencoba, hackintosh 64 bit sudah dapat berjalan dan digunakan untuk mengetik postingan yang lumayan panjang ini.

❊ 10.6.3
  •   ☼  April 17th, 2010

10.6.3
I finally jump into 10.6.3 wagon

❊ Update Leopard 10.5.7 di AMD dan Kernel Voodoo 9.5.0
  •   ☼  June 12th, 2009
10.5.6

Jam sudah beranjak dari angka 12 dan membuka hari baru, Jumat 12 Juni 2009. Setelah pencernaan diguyur oleh kopi maka kantuk pun kemudian sedikit menjauh meninggalkan mata yang terbuka lebar.

Ketika jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari, semua orang sudah terlelap dalam hangatnya selimut dan buaian mimpi yang kemudian menyisakan sendiri karena tiada lagi kawan yang dapat diajak untuk bercengkrama dan berhaha-hihi.

Finder kemudian dibuka dan mencari-cari apa yang sudah pernah diunduh dan disimpan untuk kemudian dinikmati. Ternyata update iDeneb 10.5.7 sudah terunduh beberapa waktu yang lalu namun belum sempat dicoba untuk diinstall.

Maka dengan berbekal komputer titipan bermesin AMD Athlon yang sebelumnya sudah diinstal Hackintosh XxX x86 10.5.6 maka dilakukanlah ngoprek sederhana untuk mengupdate versi Leopard terbaru.

Update dari versi 10.5.6 ke versi 10.5.7 dapat dilakukan dengan mudah dan tiada masalah sama sekali karena iDeneb upgrade 10.5.7 memang bisa untuk distro Hackintosh selain iDeneb sendiri.

Hanya yang menjadi masalah adalah ketika prosesor yang dipakai adalah AMD dan menggunakan kernel Voodoo 9.5.0, maka akan terjadi ketidaksesuaian versi antara seatbelt.kext dan versi dari kernel Voodoo 9.5.0.

10.5.7

Kernel Voodoo 9.5.0 perlu seatbelt.kext versi 10.5.5 sedangkan update iDeneb 10.5.7 akan mengupdate seatbelt ke versi 10.5.6.

Ketidaksesuaian versi kernel dengan seatbelt.kext ini yang kemudian akan menjadikan kernel panic ketika melakukan proses mount file dmg.

Tapi seperti kata pepatah, dimana ada masalah maka disitu ada solusi.

Dan hasilnya sebuah mesin Hackintosh versi 10.5.7 yang bisa menjalankan Safari 4. (Karena Safari 4 tidak bisa diinstal pada Leopard 10.5.6)

*Gambar yang ditampilkan tertulis prosesor Intel Core Duo tapi sebenarnya prosesor adalah AMD Athlon 64 X2, saya malas mengganti detailnya*

❊ Ubuntu di Dalam Windows di Dalam Leopard
  •   ☼  April 5th, 2009

Hari minggu ini saya isi dengan bermain Travian dan membetulkan beberapa konfigurasi komputer Windows setelah beberapa hari kemarin dihantam oleh virus Conflicker yang membuat setiap flashdisk yang ditancapkan pada komputer yang terinfeksi akan membuat folder yang bernama Recycler yang mengandung virus.

Membaca beberapa blog yang mengetengahkan informasi teknologi, saya mendapati sebuah program yang cukup membuat saya ingin mencicipi dan mengetahui bagaimana program ini akan bekerja. Sebenarnya ini bukan sebuah program, lebih tepatnya sebuah sistem operasi yaitu Ubuntu yang dibuat menjadi sebuah program portable yang dapat dijalankan di Windows.

Di Windows, Ubuntu portable ini akan dikenali sebagai sebuah program dan dijalankan melalui command prompt dengan mengeksekusi file run_portable_ubuntu yang merupakan file dengan ekstensi .bat yang kemudian di command prompt akan menampilkan proses seperti ketika kita melakukan booting live CD Ubuntu.

ubuntu windows leopard

Karena saya memakai Leopard, maka Windows saya jalankan menggunakan program virtualisasi dan kemudian menjalankan Ubuntu portable di atas Windows yang divirtualisasi dari Leopard dengan menggunakan VMWare, maka hadirlah Ubuntu di dalam Windows di dalam Leopard :-D

Tiada hal teknis dalam hal ini, hanya saja lucu melihat bagaimana 3 sistem operasi dapat dijalankan bersama-sama secara bertingkat di dalam masing-masing sistem operasi yang lain.

❊ Mac Update 10.5.6
  •   ☼  December 16th, 2008

Hari ini Apple Inc. mengeluarkan update untuk jajaran Leopardnya yang sampai saat ini sudah mencapai versi 10.5.6. Menurut Apple, update terbaru ini memperbaiki banyak bug di sistem operasi Leopard dan memberikan peningkatan kepada stabilitas, kompabilitas serta keamanan Mac.

scaledsoftware-update-1056

Untuk saya pemakai Hackintosh, adanya update tentu saja memacu hasrat untuk ikut merasakan sensasi akan update terbaru, namun hal ini tentu saja harus diimbangi oleh pikiran rasional yang matang terkait dengan proses serta hasil akhir yang dicapai.

Untuk pemakai Hackintosh yang menggunakan kernel Vanila serta prosessor Intel, proses update tidak banyak menjadi kendala selama tersedia koneksi internet yang mencukupi karena update bisa dilakukan secara langsung melalui menu Software Update atau file updater dapat diunduh dulu untuk kemudian diinstal secara manual.

Yang menjadi kendala adalah hasil akhir yang kadang-kadang berakhir dengan kernel panic atau komputer manjadi hang. Jadi solusi terbaik adalah mencari dan membaca banyak sumber informasi dan mencari waktu luang untuk kemudian mencoba mengupdate Leopard 10.5.5 yang sekarang terpasang menjadi 10.5.6

❊ Polaroid
  •   ☼  December 11th, 2008

Menggunakan Hackintosh yang belum terlalu lama membuat saya masih harus banyak belajar dan mengeksplorasi segala fasilitas dan aplikasi yang disediakan baik dari Apple sendiri selaku pencipta MacHackintosh sampai dengan dari pihak ketiga atau para pengembang piranti lunak untuk Mac.

jengkol

Salah satu yang baru saja saya dapatkan adalah aplikasi pengolah grafis atau foto yang sangat menyenangkan yang bernama Polaroid. Aplikasi ini dapat mengubah hasil jepretan kita atau file gambar menjadi hasil foto yang dihasilkan oleh kamera polaroid.

kumpul

Dalam prosesnya, aplikasi ini menciptakan proses seperti kamera polaroid dan hasilnya gambar perlahan-lahan terlihat pada kertas polaroid sampai kemudian menjadi jelas. Yang cukup menyenangkan adalah bagaimana gambar yang dihasilkan dalam proses dapat menciptakan kesan vintage atau kesan foto tua

❊ Pixma IP1700 di Hackintosh
  •   ☼  November 24th, 2008

Berurusan dengan sesuatu yang baru biasanya melahirkan dua hal yaitu kegembiraan dan kesedihan. Kegembiraan karena pada umunya sifat kita adalah selalu ingin mengetahui sesuatu yang baru sedangkan kesedihan umunya berhubungan dengan bagaimana sesuatu yang baru tersebut kadang tidak sesuai dengan harapan atau terlalu sulit untuk dipahami.

Menggunakan Hackintosh selama beberapa waktu membuat saya merasakan dua hal tersebut diatas. Satu sisi ada kegembiraan dan kesenangan atas sesuatu yang baru yang dapat saya eksplorasi dan adanya kegiatan mengutak-atik dan disisi lain yang sampai sekarang belum saya temui :-P

Kali ini saya akan bercerita sedikit mengenai printer. Saya termasuk orang yang jarang sekali memakai printer dalam bekerja dan karenanya saya sedikit sekali mengetahui tentang seluk beluk printer dalam artian perangkat keras, sedangkan untuk menginstalasi lebih sering menggunakan ilmu “titen” next > next > next ala Windows.

Printer saya juga tergolong printer yang sudah masuk dalam kategori “museumable” atau layak untuk dimuseumkan. Canon BJC2100SP yang menjadi andalan sudah menemani saya sedemikian lama dengan jumlah refil isi ulang tinta yang sudah tidak terhitung lagi banyaknya dan beberapa kali bahkan terpaksa ganti cartridge.

Dulu, printer ini bisa menyemprotkan tinta pada lembaran kertas dengan baik sampai “kocrot-kocrot”, namun beberapa hari ini, nafasnya sudah tersengal-sengal dan semprotanya menjadi “kicrit-kicrit” yang menyebabkan hasil akhir yang diharapkan menjadi tidak sesuai dengan harapan.

Printer Canon

Demi mendapatkan hasil yang baik, saya kemudian mendapatkan “lungsuran” printer Canon Pixma IP1700 bekas yang lumayan baik, dan kemudian ritual instalasi printer saya lakukan lagi. Pada Windows yang menjadi induk semang printer, instalasi tidak pernah lebih mudah daripada next > next > next. Yang menjadi masalah adalah ketika harus menginstal sharing printer Canon Pixma IP1700 ini pada Hackintosh dan menggunakannya dalam jaringan.

Belajar dari BJC2100SP, driver Canon untuk Mac terbukti tidak bisa dipakai untuk printer yang terhubung melalui jaringan. Namun pada BJC2100SP, hal ini dapat diakali dengan menggunakan driver dari Gutenprint.

Untuk Pixma IP1700, ternyata tidak didukung oleh Gutenprint yang mengharuskan saya mengaduk-aduk Google untuk mencari solusi yang dapat menjembatani Hackintosh dan Pixma IP1700 di sistem Windows. Dan ternyata jawabanya adalah piranti lunak berbayar yang bernama PrintFab yang dibuat oleh perusahaan Jerman bernama Zedonet.

Jika Hackintosh yang saya pakai adalah bajakan, maka akan memalukan jika kemudian saya menggunakan program PrintFab ini dengan membayar :-P Maka Google kemudian sekali lagi saya aduk-aduk dengan harapan menemukan kunci keramat yang dapat membuka kotak 30 hari.

Printer Driver

Dan sekarang, Canon Pixma IP1700 terpasang dengan nyaman di Hackintosh dan bekerja dengan baik untuk mencetak melalui printer yang terpasang pada sistem operasi Windows yang terhubung melalui jaringan.

❊ Permanent Delete di Hackintosh
  •   ☼  October 25th, 2008

Permanent Delete

Wooo Hooo…

Setelah sekian lama mencari solusi dan tweak kesana dan kesini, hari ini secara mengezutkan saya mendapatkan solusi atas masalah yang banyak ditanyakan dan dihadapi oleh pemakai Windows yang beralih menggunakan Mac (yang asli) atau Hac (yang plasu) yaitu delete forever alias permanent delete alias hapus tanpa harus masuk ke Recycle Bin (kalo pake Windows) atau Trash (kalo pake Mac/Hac).

Delete forever ada di Windows secara default dan menjadi solusi praktis untuk menghapus file secara langsung tanpa membuangnya di Recycle Bin dengan hanya menekan tombol keyboard Shift + Delete. Hal ini tidak bisa dilakukan secara default di Mac/Hac yang secara default mensyaratkan bahwa semua file yang dihapus harus masuk dulu ke Trash. File yang ada di dalam Trash juga tidak bisa dihapus satu demi satu, tapi harus langsung Empty Trash yang artinya semua file di dalam Trash dihapus secara bersamaan.

❊ Cuaca di Hackintosh
  •   ☼  October 20th, 2008

Memakai Hackintosh pada musim hujan seperti ini membuat saya lebih menambah intensitas untuk sekedar mengintip widget cuaca yang terpasang secara default pada Leopard.

Widget dapat diakses dengan menekan tombol F12 pada keyboard yang akan menampilkan widget-widget yang kita pasang, dan widget Weather yang mendapatkan update data dari Accuweather menjadi tujuan utama saya untuk mengetahui prakiraan-prakiraan cuaca dalam satu minggu beserta dengan suhu udara.

Widget ini ditampilkan sangat menarik dengan ilustrasi gambar hujan, petir maupun matahari yang bersinar terik.

❊ 10.5.5
  •   ☼  September 21st, 2008

Setelah beberapa saat angkrem karena mendapati bahwa iAtkos v4i yang saya instal menggantikan kalyway 10.5.2 sudah berjalan dengan baik dan benar. Tiada hal-hal berarti yang membuat saya harus pontang-panting mencari solusi di berbagai milis Hackintosh.

Di iAtkos v4i, semua peripheral yang saya pasang umumnya terdeteksi dan berjalan dengan baik. Hanya masalah-masalah kecil saja yang timbul misalnya dengan keyboard PS/2 yang kadang-kadang suka “ngambek” sehabis restart dan sistem tidak bisa bangun setelah sleep. Selain itu, suara, kartu jaringan, mouse PS/2, sata drive dan usb berjalan dengan lancar jaya.

Namun tiada masalah bukan berarti tanpa masalah. Dengan tiadanya masalah membuat masalah dengan rasa dan karsa dimana rasa yang diwakili oleh otak menjadi ingin dan karsa yang diwakili oleh tangan menjadi gatal. Kepingin ngoprek dan gatal untuk utak-utik :-D

Maka, mulailah dilakukan pencarian pencerahan atas hasrat yang berkecamuk di dalam pikiran dan tangan yang sudah semakin gatal. Hasilnya adalah MacOSXUpd10.5.5.dmg yang berukuran 316.9 MB yang sudah ngawe-awe untuk segera “digarap”. Dan segara ilmu saya cari dan tutorial update saya simpan supaya mudah dalam prosesnya dan sukses hasilnya.

Tapi apa mau dikata, ternyata semuanya tidak berjalan dengan baik :-P

Tutorialnya sudah benar, hanya saja saya kurang cepat melakukan eksekusi perintah yang diajarkan sehingga terjadi kernel panic dan sistem tidak bisa booting. Sudah kepalang basah, maka ilmu nyilem segera saya aplikasikan dan iDeneb v1.1 10.5.4 yang hadir dengan ukuran 4.38 GB yang diwakili oleh satu keping DVD installer menjadi salah satu pilihan.

iAtkos v4i menurut saya adalah release yang stabil terbukti sistem saya tidak bermasalah, namun kata orang iDeneb v1.1 lebih baik karena release-nya lebih baru dengan “boot loader” yang lebih baru pula. Dan dengan pertimbangan ilmu nyilem tadi saya menginstal iDeneb v1.1.

Instal pertama tidak sukses dan terpaksa bongkar-bongkar komputer, instal kedua juga tidak sukses dan harus bongkar-bongkar dan re-konfigurasi berbagai kemungkinan, instal ketiga juga tidak sukses :-( dan baru pada instal kelima dengan berbagai variasi kombinasi hardware akhirnya sukses :-D

About This Mac iDeneb v1.1 10.5.5

Setelah iDeneb v1.1 10.5.4 terinstal dengan baik, lalu mulai lagi gatal untuk update ke 10.5.5 karena percobaan pertama yang gagal. Dan kali ini dengan konsentrasi tinggi supaya lebih cepat dan sigap dalam menjalankan instruksi tutorial update ke 10.5.5 dan angin surgapun kemudian berhembus dengan liris kepada saya :-)

Dari semua uraian di atas, pokok inti yang saya dapatkan adalah bagaimana aktivitas backup adalah aktivitas yang sangat berguna melebihi apapun di dunia ini. Maka backuplah data anda dengan tertib sebelum utak-utik komputer dan pastikan data tersebut tersimpan dengan aman. Backuplah data anda sekarang atau anda akan menyesal apabila dengan tiba-tiba komputer anda hang setelah membaca postingan ini ;-)