❊ So Slow @ Solo
  •   ☼  June 19th, 2010

Solo… atau Surakarta, sebuah kota yang terletak di sebuah lembah di kaki Gunung Lawu yang juga merupakan tempat berdirinya Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang bersama dengan Kasultanan Yogjakarta menjadi pondasi dan akar dari kebudayaan Jawa.

Tower and portal of Kraton Surakarta
Image via Wikipedia

Walau Kasunanan Surakarta sekarang hanya menyandang status sebagai simbol serta penjaga budaya, sebagai kota yang merupakan bekas kerajaan Mataram Islam, Solo mempunyai peninggalan sejarah yang sangat melimpah. Hal ini tentu saja sangat menarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung dan menikmati sejuknya Solo, lezatnya makanannya, indahnya batik serta keramahtamahan penduduknya.

Dengan ketinggian sekitar 92 meter di atas permukaan laut, Solo cukup sejuk untuk ukuran saya yang tinggal di pesisir utara pulau Jawa. Dengan masyarakat yang cukup homogen serta dialek bahasa Jawa yang berbeda dengan dialek bahasa Jawa pesisiran yang biasa saya gunakan, menjadi pembuka pembicaraan yang cukup mudah karena biasanya dialek pesisiran saya mudah dikenali jika berkumpul dengan teman-teman dari Solo :-P

Saya seorang vegetarian, dan mencari makanan yang sesuai dengan apa yang saya makan adalah sebuah tantangan tersendiri di Solo. Karena saya belum terlalu hapal dengan seluk beluk Kota Solo serta tempat makan yang sesuai dengan pilihan saya, maka nasi liwet atau sego liwet menjadi pilihan yang paling mudah untuk saya.

Selain dapat ditemukan di sepanjang jalan Slamet Riyadi, nasi liwet juga sangat cocok dengan lidah pesisir saya yang kurang suka dengan makanan yang manis. Walau biasanya disertai dengan suwiran daging ayam dan telur, saya masih bisa memesan nasi liwet dengan bacem tahu tempe dan tanpa suwiran daging ayam dan telur.

HIK atau hidangan istimewa kampung juga menu wajib ketika mengunjungi kota ini. Selain untuk tempat jagongan menikmati malam sembari menikmati wedah uwuh atau teh anget dan gorengan yang dipanggang, juga sebagai tempat nongkrong pada malam minggu untuk melihat aktifitas anak muda Solo di malam hari dengan sepeda motor di sepanjang jalan Slamet Riyadi.

Dan walau sudah beberapa kali berkunjung ke Solo, saya belum pernah mengunjungi Laweyan, sebuah landmark yang pernah sangat terkenal jaman dahulu sebagai tempat diproduksinya batik. Dan kebetulan teman-teman dari komuitas blogger Bengawan kemudian mengadakaan acara yang salah satunya adalah telusur Laweyan, maka dengan serta-merta saya langsung mendaftar.

xl solo

Acara yang diadakan oleh teman-teman komunitas blogger Bengawan ini bertajuk SOLO (Sharing Online Lan Offline), yang selain didukung oleh PemKot Solo juga didukung oleh perusahaan telekomunikasi selular XL. Sebuah kegiatan berbagi informasi dan kegiatan oleh blogger baik secara online maupun offline yang kemudian akan ditambahkan sisi bisnis atau usaha yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut.

Hal itu yang menjadi alasan saya melihat banyak pengusaha-pengusaha di Solo dan bahkan Walikota Solo Pak Joko Widodo yang menyempatkan diri hadir dan memberikan informasi mengenai acara yang akan diadakan di Solo di waktu yang akan datang.

Menelusuri Laweyan memberikan kesan tersendiri. Tembok-tembok yang tinggi serta gang-gang yang sempit adalah peninggalan atas tradisi dan kegiatan yang dulu pernah begitu berjaya dan menciptakan banyak saudagar-saudagar batik Laweyan.

Selain saya dari Loenpia, masih banyak teman-teman yang lain yang mengikuti jalan-jalan menyusuri kampung batik Laweyan, seperti dari komunitas blogger Madura Plat-M yang sangat rame karena datang dalam jumlah yang melimpah, ada juga Cah-Andong Jogja, TPC dari Surabaya, BeBlog dari Bekasi dan Anging Mammiri dari Makasar.

Perjalanan dari Semarang ke Solo dalam rangka ikut memeriahkan acara yang diadakan oleh komunitas blogger Bengawan saya lakukan dengan naik kereta api dari Stasiun Semarang Poncol ke Stasiun Solo Balapan, sebuah hal yang menjadi nostalgia bagi saya karena dulu ketika masih kecil dan kereta Semarang – Solo masih menggunakan loko dan gerbong, saya bersama keluarga sering berkunjung ke tempat saudara di Purwodadi dengan naik kereta api.

Terima kasih untuk teman-teman Bengawan.
Untuk acara, tempat istirahat dan makanannya.

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya :
serabi notosuman
lempit utowo lembaran
sego liwet pinggir dalan
rasane podo2 enak tenan

❊ Setelah Sekian Lama
  •   ☼  May 25th, 2009

Hari Minggu, rangkaian memori kembali mengganggu lamunan diri. Hasrat menjadi tergoda untuk mencoba sekali lagi apa yang dulu pernah dijalani. Maka kekang kemudian ditarik, menembus hamparan horizon dan menerjang angin, berkelana entah kemana.
wonogiri
Berbakal bahan bakar penuh dan hasrat dalam benak, maka segera saya memacu kuda besi menyisir aspal dan setelah sekian lama absen dari aktivitas berkelana ternyata kemampuan navigasi saya menjadi agak tumpul dan salah tikungan menyebabkan saya menuju tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya.
wonosari
Rute yang semula saya rencanakan berubah dan membuat saya berkelana semakin jauh dan berada di tempat-tempat yang baru. Semarang – Ungaran – Bawen – Salatiga – Boyolali – Kartosuro – Bekonang – Sukoharjo – Wonogiri – Pracimantoro – Wonosari – Jogja – Sleman – Muntilan – Magelang – Ambarawa – Ungaran – Semarang merupakan rute yang tertempuh kali ini.
benteng
Entah berapa ratus kilometer aspal yang telah terlewati dalam nglayap kali ini, namun di beberapa tempat seperti Waduk Gajah Mungkur dan hamparan pegunungan selatan antara Pracimantoro ke Wonosari menyajikan pemandangan yang bagus sekali untuk dinikmati.
keluarga is
Kunjungan ke tempat Bude di Wonosari dan perjumpaan dengan koncolawas di benteng Vredeburg sembari menikmati menu jamur dalam acara pameran kuliner dapat mengusir lelah.

❊ hari 2 ramadhan
  •   ☼  September 14th, 2007

ramadhan ke dua hari ini saya menyempatkan diri berkunjung ke kota solo
mengunjungi seorang teman yang tergeletak tak berdaya berselimutkan sakit
semoga lekas sembuh kawan, semoga cepat terjaga atas segalanya
kau tahu, ini mungkin sekedar sentilan dari yang diatas untuk kita

manusia itu memetik apa yang sudah ditanam
dan kamu tentu tahu pasti apa maksudnya khan

❊ solo
  •   ☼  June 19th, 2007

serabi notosuman
lempit utowo lembaran
sego liwet pinggir dalan
rasane podo2 enak tenan

❊ jenguk
  •   ☼  May 14th, 2007

pagi hari ini cuaca cerah
saya kemudian pergi untuk mengunjungi seseorang
sudah lama tidak datang
walau sebenarnya tidak pernah bersua sebelumnya

ada sedikit aral itu biasa
walau kadang ragu datang tapi hati sudah memutuskan
maka semuanya diterjang
sampai kemudian saya pamit dan lalu berjalan pulang

❊ merapi from kidul
  •   ☼  April 16th, 2007

soko kidul

❊ absen nglayap
  •   ☼  November 19th, 2006

pekerjaan hari minggu ini membuat pantat saya tidak bisa berada di atas sadel sepeda seperti yang biasa saya lakukan dan hanya menempel di atas kursi kayu ini seharian. mata yang seharusnya memandang keindahan pemandangn sepanjang perjalanan yang biasa saya lihat kini hanya tertuju pada sebuah kotak di atas meja yang terus-terusan menyala terang sepanjang hari sejak beberapa hari yang lalu. dan tubuh yang seharusnya terhempas panasnya udara musim pancaroba dan kepulan pekat solar yang keluar dari moncong knalpot bus dan truk tua brengsek kini hanya tersiram guyuran angin cendela yang tiada menyehatkan raga. kalo sudah begini, saatnya mencuci sepatu yang terguyur hujan kemarin sembari membuka peta melihat rute perjalanan selanjutnya.

❊ temanggung
  •   ☼  November 12th, 2006

beberapa minggu ini, aktivitas paling populer saya sementara diduduki oleh kegiatan nglayap. setelah nglayap hari minggu dan hari jumat pagi kemarin, minggu ini saya nglayap lagi dengan rute yang berbeda.

karena tidak direncanakan sebelumnya, maka waktu keberangkatan juga agak siang dan akhirnya saya putuskan untuk memakai rute yang tidak terlalu jauh.

tujuan kali ini adalah temanggung dengan rute sebagai berikut :

semarang – ungaran – bandungan – sumowono – kaloran – temanggung – parakan – ngadirejo – muntung – candiroto – bejen – sukorejo – singorojo – boja – mijen – semarang

berangkat dari rumah jam 10.30, saya bermaksud untuk santai-santai saja selama perjalanan sambil melihat-lihat keadaan dan pemandangan.

karena hari minggu, rute di daerah bandungan cukup padat karena banyak sekali mobil dan motor yang mungkin pingin rekreasi selain jalannya yang sempit.

lepas dari bandungan dan mulai masuk sumowono, jalan relatif sepi karena mayoritas kendaraan yang saya temui semala perjalanan bawen – bandungan hanya sampai di pasar bandungan dan mengambil arah ke kanan atau semarang.

pemandangan di sumowono

dari sumowono, kaloran sampai temanggung jalannya sangat sepi, halus dan berkelok-kelok serta naik turun, tipikal jalan pegunungan lah pokoknya. hanya saja karena halus dan sepi maka dapat dilalui dengan santai dan cepat.

mesjid di kaloran

sampai di temanggung yang terlintas di pikiran saya adalah mencari makan karena sejak berangkat saya belum makan. maka saya lalu mblusuk-mblusuk kesana kemari karena tidak tahu kota temanggung dan banyak sekali polisi berkeliaran dan banyak jalan yang ditutup.

tanpa diduga dan tanpa saya nyana, ternyata sedang ada parade yang saya sendiri kurang tahu untuk memperingati apa parade tersebut.

parade di temanggung

setelah makan di daerah alun-alun kota temanggung, saya lalu melanjutan perjalanan yang saya rencanakan yaitu ke arah parakan untuk kemudian mengambil rute ke utara menuju weleri.

sampai di daerah bejen, saya urung menuju weleri karena mendung sudah menggelayut dan saya tidak membawa persiapan dan perlengkapan jika keadaan berubah menjadi hujan. maka saya putuskan untuk mengambil rute ke boja dengan melalui tempat wisata curug sewu, sekalian mau tilik bayi seorang teman yang tinggal di boja.

sampai di daerah singorojo, saya sempat mengambil poto dari atas jembatan

sungai di singorojo

sampai di boja sempat jagongan beberapa jam sampai kemudian saya pamit pulang dan sampai rumah jam 6 sore.

❊ banyubiru
  •   ☼  November 11th, 2006

karena tidak ada y!m untuk dilihat dan ditunggui berjam-jam, hari jumat pagi kemarin saya menyempatkan jalan-jalan. kali ini arah yang saya tuju adalah daerah ambarawa dan sekitarnya yang pastinya sangat dingin di pagi hari.

berangkat jam 4.30 pagi karena dibangunkan alarm henpon, saya menyusuri jalan yang masih gelap namun sudah banyak aktifitas kendaraan berat seperti truk dan bis.

sampai di ambarawa, suasananya masih berkabut dan karena saya anak pesisir, maka udaranya saya rasakan sangat dingin menusuk daging.

ambarawa

dari ambarawa, perjalanan saya teruskan ke daerah banyubiru

banyubiru

lalu menyusuri jalan di daerah muncul

muncul

dan akhirnya sampai di salatiga

salatiga

dari salatiga langsung pulang dan mampir dulu untuk njajan kacang ijo.
sampai di rumah, mandi lalu kerja lagi…

❊ nyekar + dolan2
  •   ☼  November 5th, 2006

kalo biasanya hari minggu saya isi dengan lungguh anteng di depan layar komputer 15 inci mulai dari pagi sampai malam hari, hari ini saya bisa nglayap sebagai imbas ter-uninstall-nya y!m dari komputer butut ini.

bermodalkan statement daripada nglangut, saya lalu nggeblas dan hanya sempat moto2 sedikit karena baterai kamera terlanjut habis :-P

rute kali ini adalah : semarang – gubug – godong – purwodadi – toro – gundih – sumberlawang – gemolong – kalijambe – solo – kartosuro – boyolali – ampel – salatiga – tuntang – ambarawa – bawen – ungaran – semarang